Thursday, May 2, 2013

14 Cara Agar Hidup Bahagia dan Semangat


14 Cara Agar Hidup Bahagia dan Semangat

1. Tidak bangga (ujub) dengan perkataan/perbuatan baik yang kita lakukan. Sebaliknya, kita harus meyakini orang lain lebih baik dari kita. Katakanlah dengan hati / lisan kita : Orang lain lebih baik daripada saya. Setiap orang memiliki kelebihan yang tidak kita miliki. Orang yang hari ini  berlumuran dosa, bisa jadi esok lebih baik dari kita. Dengan perasaan seperti ini, kita akan selalu merasa senang / bahagia bertemu dengan siapapun.
2. Niat   karena  Allah dalam  beramal.  Tidak ingin / suka / butuh - pujian / penghormatan / penghargaan / popularitas . Segala pujian dikembalikan kepada Allah. Tidak menunggu ucapan terima kasih/balasan atas perbuatan baiknya. Berbuat baik bukan karena takut celaan manusia. Tetap berbuat baik meski mendapat celaan dari manusia. Tidak ikhlas akan menimbulkan kekecewaan dalam jiwa.
3. Mengucapkan    dzikir, doa,  dan kalimat positif,  dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Arab, dalam hati. Bisa dimulai dengan sering menyebut Laa ilaaha illalloh dalam  hati. Keinginan maksiat berawal dari hati. Bila hati sering dzikir/doa/kalimat positif maka otomatis keinginan maksiat tidak muncul. Keinginan maksiat menimbulkan kegelisahan / penderitaan dalam jiwa seseorang.
4.  Mengucapkan dzikir, doa, dan kalimat positif,  dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Arab, dengan lisan, untuk mendapatkan kenikmatan iman / kebahagiaan jiwa.
5. Tadabbur alqur’an : membaca terjemahan  alqur’an,  membaca  alqur’an, menghayatinya, mengingat-ingatnya, dengan lisan,  untuk mendapatkan kenikmatan iman / kebahagiaan jiwa dan meningkatkan iman.
6. Shalat awal  waktu, untuk   menstabilkan    iman.    Allah     menjanjikan kebahagiaan bagi orang-orang yang beriman.
7. Suka memberi infak dan hadiah, agar tidak cinta harta. Kecintaan kepada harta menimbulkan rasa takut akan kehilangan harta.
8. Belajar sepanjang hari, agar terhindar dari kesia-siaan waktu (termasuk hari Sabtu/Minggu/hari libur). Belajar bisa dalam bentuk membaca kembali catatan pelajaran, meringkas, mengingat-ingat, mengucapkan, mengerjakan soal-soalnya, atau mempelajari pokok bahasan baru. Menyia-nyiakan waktu menyebabkan pikiran kemana-mana, dan akhirnya menimbulkan rasa cemas akan keadaan hidup kita di masa akan datang.
9. Puasa sunnah, agar lebih bisa mengendalikan hawa nafsu. Hawa nafsu yang tidak terkendali menimbulkan kegelisahan jiwa.
10. Shalat tahajud, agar tergolong orang-orang yang shaleh. Orang-orang yang shaleh pasti bahagia hidupnya di dunia dan di akhirat.
11.Taat kepada pemimpin, kecuali bila disuruh berbuat maksiat. Ketidaktaatan bersumber dari kesombongan diri dan ketidakmampuan mengendalikan keinginan pribadi. Akibatnya hidup menjadi rumit. Bila pemimpin bermusyawarah sebelum memberikan perintah tentu lebih baik, tetapi tidak semua hal harus dimusyawarahkan.
12.Menjaga wudhu semampunya. Dengan menjaga wudhu menjadi lebih berkeinginan beramal shalih dan enggan berbuat maksiat.
13.Kita    sudah  memahami bahwa berbuat  baik  dan  tidak berbuat  maksiat   akan menimbulkan kebahagiaan pada diri seseorang. Karena itu, agar orang lain juga bahagia, maka kita harus punya kemauan kuat untuk mengajak / memerintahkan kebaikan dan mencegah kemaksiatan / kemunkaran. Kita akan makin bahagia bila orang lain bahagia dengan perantaraan kita.
14.Tulislah apa yang ingin kita kerjakan meskipun mungkin sebagian tidak terlaksana. Bila ada hal-hal tertentu yang harus terlaksana, maka berdoalah agar Allah menolong kita. Hiduppun menjadi lebih bersemangat karena kita terus beraktifitas.


1 comment: