Friday, May 31, 2013

TIPS DAN TRIK MENULIS KARYA TULIS ILMIAH

TIPS DAN TRIK MENULIS KARYA TULIS ILMIAH

By. Sifa Alfiyah

Menuliiis??? yup teman-teman tidak perlu khawatir, cemas, dan takut untuk menulis... Ketahuilah menulis adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, bermanfaat, terutama untuk orang lain, adapun kebermanfaatannya itu ialah kita dapat memberikan informasi kepada orang lain.... Menulis KARYA TULIS ILMIAH (KTI) Bagaimana yaah??? :D :D... Yah kita ketahui, menulis KTI pastinya sangat berkaitan sekali dengan pengamatan, penelitian dan lain sebagainya yang sejenis.. Selama ini mungkin yang ada dalam benak kita tentang penelitian adalah suatu kegiatan yang susah, rumit, pekerjaannya para profesor, dan hanya orang-orang jenius saja yang dapat mengerjakannya. Sehingga kebanyakan dari kita malas dan tidak berminat dengan namanya penelitian. Pendapat ini tampaknya perlu kita luruskan. Penelitian ini sebenarnya suatu kegiatan yang enjoy dan mengasyikan. Betapa tidak, dengan penelitian kita bisa mengamati benda, zat, tumbuhan, binatang, dan orang-orang yang kita teliti.

Suatu karya disebut KARYA ILMIAH apabila sedikitnya memenuhi tiga syarat karay ilmiah...
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Menggunakan metode dan cara berpikir ilmiah
3. Penulisan sesuai dan telah memenuhi syarat sebagai satu sosok tulisan ilmiah

 Yup, berikut ini adalah tips dan trik untuk teman-teman semua yang sedang belajar ataupun MENCOBA BERLATIH untuk menulis karya tulis Ilmiah..

1. PERSYARATAN PENELITIAN
Dalam penelitian terdapat tiga persyaratan penting berkaitan dengan prosedur dan langkah-langkah penelitian. Persyaratan tersebut sebagai berikut.

SISTEMATIS
Dengan membuat pola terlebih dahulu dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks hingga terccapai tujuan secara efektif dan efisien

PERENCANAAN
Penelitian yang akan dialkukan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.

MENGIKUTI KONSEP ILMIAH
Yaitu, prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan urutan atau langkah-langkah:
- Penelitian membahas sebuah kebutuhan/tantangan
- Survai awal
- Merumuskan masalah
- Melakukan Studi Kepustakaan
- Merumuskan kerangka berpikir dan menetapkan hipotesis.
- Menentukan metodologi penelitian
- Mengumpulkan data
- Menganalisis data
- Mengambil Kesimpulan
- Penulisan laporan
- Menentukan kemungkinan pengembangan dari penerapan hasil kesimpulan di masa yang akan datang.

2. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Prosedur dan langkah-langkah penelitian merupakan salah satu upaya kita dalam melakukan penelitian secara efektif dan efisien. Secara umum langkah-langkah dalam melakukan penelitian atau MENULIS KTI adalah sebagai berikut.

MENENTUKAN JUDUL/MASALAH
Menentukan atau memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah terutama bagi orang-orang yang belum banyak pengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon peneliti, masalah-masalah ini akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.

SURVEI AWAL
Sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjajagi kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti.Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar maslahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.

PERUMUSAN MASALAH
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan/studi eksploratoris, maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas. maka peneliti harus merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa.

STUDI KEPUSTAKAAN
Studi kepustakaan merupakan jalan yang akan dilewati oleh penulis untuk membangun dasar teori atau kerangka berpikir. Kerangka berpikir akan dimanfaatkan oleh peneliti untuk menganalisis masalah. Semakin banyak teori, yang dapat ditelusuri, akan semakin tajam analisis yang akan dilakukan.

MERUMUSKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
Kerangka berpikir adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang akan dipakai untuk tempat berpijak di dalam melaksanakan penelitian.
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi harus masih dibutuhkan, dites, atau diuji kebenarannya. Hipotesis menuntun pada peneliti untuk memusatkan arah pandanagan pada topik penelitian sehingga pekerjaan dapat dilakukan lebih terfokus dan terkonsentrasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menyangkut pendekatan, variabel, sumber data, dan instrumen penelitian.
@Memilih Pendekatan, yang dimaksud dengan "pendekatan" di sinni adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau noneksperimen, tetapi disamping itu juga menunjukan jenis atau tipe penelitian yang digunakan.
@Menentukan Variabel dan Sumber Data, Kedua hal ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan alat atau bahan apa yang akan kita gunakan untuk mengupulkan datanya.
@Menentukan dan Menyusun Instrumen, instrumen yang diteliti sangat bergantung dari jenis data dan dari mana data diperoleh . Sebagai contoh, data tingkah laku siswa; tentu hanya dapat diperoleh dari siswa dengan cara mengobservasi, atau diperoleh dari guru yang bergaul seahari-hari dengan siswa melalui interview atau kuisioner.
@Pengumpulan Data

ANALISIS DATA
Dalam menganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik analisis data. Sebagai contoh penentuan hubungan antara data nominal, ini tidak dapat dianalisis dengan teknik product-moment, tetapi sangat sesuai jika dianalisis dengan teknik chi-kuadrat.

KESIMPULAN
Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal mengambil kesimpulan dari hasil pengolahan data, dicocokan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti sebelumnya,,,,


OK ^_^ SEMANGAT MENULIS ,,,

Salam hebat... Salam Menulis... Salam Peneliti... ^0^

Referensi
Adang, Endang, Embay, Yeni, dkk. 2003. Panduan Penelitian Bagi Remaja. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dinas Olahraga dan Pemuda

Penelitian : Kelas ANTHOZOA, ANEMON dan KARANG (Koral)


 Penelitian : Kelas ANTHOZOA
ANEMON dan KARANG (Koral)
By. Sifa Alfiyah

PENDAHULUAN

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedangkan sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki, Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu [Q.S An Nuur (24): 45]

Sungguh maha besar Allah, Tuhan Maha Pencipta yang telah menciptakan keindahan lautan. Pada kali ini pembelajaran Biologi Umum dari program studi Pendidikan Fisika Non Reguler dan Fisika 2012 melakukan Field Trip, yakni sebuah perjalanan lapangan untuk melakukan pengamatan atau pun penelitian dengan mengamati subjek dalam keadaan aslinya. Yang mana field trip ini dilakukan di Sea World, Ancol  Jakarta Utara.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari sekian banyak spesies. Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau yang sangat luas dan padang lamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian besar terumbu karang yang luar biasa, yang ada di Asia. Terumbu karang di Indonesia ditemui sangat berlimpah di wilayah kepulauan bagian timur (meliputi Bali, Flores, Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di perairan Sumatera dan Jawa. Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi (terumbu karang tepi, penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan di Indonesia ialah terumbu karang tepi. Terumbu karang tepi ini dapat dijumpai sepanjang pesisir Sulawesi, Maluku, Barat dan Utara Papua, Madura, Bali, dan sejumlah pulau-pulau kecil di luar pesisir Barat dan Timur Sumatera. Tipe Patch reefs (terumbu karang yang mengumpul) paling baik terbentuk di wilayah Kepulauan Seribu, yakni kepulauan yang berada di Jakarta Utara dekat dengan pantai Ancol [1].

Saat ini banyak terjadi kerusakan dan eksploitasi ekosistem terumbu karang di Indonesia, baik itu karena kurangnya kepedulian masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal dekat dengan pesisir laut untuk menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang, penambangan karang dan sedimentasi, Penangkapan ikan dengan cara yang merusak meliputi penggunaan dinamit sebagai alat pengebom, penggunaan sianida sebagai racun, teknik muro-ami dan jaring penangkap ikan merusak (contohnya bubu) maupun Aktivitas kapal dari nelayan dan kegiatan olahraga air serta wisata bahari yang juga menyebabkan kerusakan terumbu karang, melalui jaring tangkap yang digunakan oleh nelayan, pembuangan jangkar kapal dan aktivitas berjalan-jalan di atas karang yang merupakan hasil dari kegiatan wisata bahari. Hal ini semua sangat ironis dan menyedihkan, karena kita tahu terumbu karang selain menampakkan atau memperlihatkan akan keindahannya tapi juga berfungsi sebagai tempat kehidupan makhluk-makhluk lainnya. Sehingga, hal inilah yang menjadikan kami ingin meneliti atau melakukan pengamatan pada Kelas Anthozoa yakni Anemon dan Karang.

PEMBAHASAN DAN HASIL PENGAMATAN
Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari kata Anthos = bunga, zoon = binatang. Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga. Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip. Bila dibandingkan, polip Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa.
Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut (Anemon Laut) dan Koral (Karang).
1.      Mawar Laut (Anemon Laut)
Mawar laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan mulut Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek. Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat sehingga Mawar Laut tetap bersih.
2.      Koral (Karang)
Koral atau karang cara hidupnya berkoloni membentuk massa yang kaku dan kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batu karang, yaitu karang pantai, karang penghalang dan karang atol.
Jika kita sering bersnorkling di wilayah dengan terumbu karang yang cantik dan beraneka warna, seringkali kita juga melihat seperti karang atau tumbuhan yang bergerak lemah gemulai mengikuti arus lautan yang biasanya dijadikan tempat bersembunyi beberapa ikan, salah satunya ikat badut (clown fish). Apakah anda tahu mahluk hidup apakah itu? orang seringkali menyebutnya anemon atau mawar laut. Memang sepintas tampak seperti tumbuhan laut, namun anemon sebenarnya masuk dalam golongan hewan invertebrata laut.
Anemon laut merupakan salah satu jenis karang dari filum Cnidaria. Baik karang maupun anemon laut berasal dari kelas yang sama yaitu Anthozoa. Perbedaan dari keduanya yaitu kerang menghasilkan kalsium karbonat, sedangkan anemon tidak. Anemon merupakan hewan invertebrata yang memiliki beragam bentuk baik radial simetru, columnar, dan memiliki satu mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Tentakel berfungsi untuk alat penyengat serangan predator dan juga untuk menagkap mangsa. Anemon laut umumnya memiliki ukuran tubuh antara 2,5-10 cm, beberapa anemon juga dapat tumbuh hingga mencapai 1,8 meter. Makanan anemon laut yaitu krustacea, moluska, ikan, serta feses dan bahan organik dalam perairan. Sistem penceranaan hanya terdiri 1 mulut yang berfungsi sebagai mulut dan anus.  Bentuk anemon terdiri dari 2 yaitu polip dan medusa. Polip merupakan jenis  anemon yang melekat pada dasar perairan, dan medusa merupakan jenis anemon yang hidup bebas mengikuti arus perairan. Sistem reproduksi anemon yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, anemon berkembangbiak dengan memutuskan bagian tubuhnya. Tubuh tersebut nantinya akan menjadi anemon baru. Secara seksual, pertemuan sel betina dan sel jantan terjadi di dalam air. setelah terjadi peleburan sel jantan dan sel betina akan membentuk zigot kemudian berkembang menjadi larva. Anemon merupakan hewan hermafrodit sehingga dalam satu invidu dapat menghasilkan sekaligus sel gamet jantan dan betina. Penyebaran anemon sangat luas meliputi kawasan perairan tropis hingga sub tropis. Anemon dapat ditemukan soliter ataupun hidup berkelompok membentuk koloni.

Anemon dapat dimanfaatkan sebagai komoditi perairan yang meiliki nilai ekologis dan ekonomis. Secara ekologi, hewan ini berfungsi dalam membentuk ekosistem terumbu karang. Perairan tropis tercatat 51 spesies ikang karang melakukan simbiosis fakultatif dengan anemon laut. Anemon juga berfungsi dalma pembentukan terumbu karang. Sel-sel endodermis dari anemon terdapat banyak sel-sel zooxanthellae sebagai simbion intraseluler. Zooxanthellae juga berfungsi dalam proses transfer 60% karbon dalam proses fotosintesis. Keberadaan anemon juga dapat meningkatkan perlindungan bagi proses kembangbiak beberapa jenis ikan-ikan karang. Nilai ekonomis dari anemon yaitu sumber pangan dan juga hewan pengisi akuarium[2].

Beragam manfaat yang didapat dari anemon, layaknya kita melindungi keanekaragaman hayati ini. Perlindungan anemon dapat dilakukan dengan tidak merusak terumbu karang dan ekosistem terumbu karang. Terumbu karang memberikan perlindungan bagi hewan-hewan dalam habitatnya termasuk sponge, ikan (kerapu, hiu karang, clown fish, belut laut, dll), ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan, kura-kura, ular laut, siput laut, cumi-cumi atau gurita, termasuk juga burung-burung laut yang sumber makanannya berada di sekitar ekosistem terumbu karang.
Ada dua jenis terumbu karang yaitu terumbu karang keras (hard coral) dan terumbu karang lunak (soft coral). Terumbu karang keras (seperti brain coral dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang keras yang membentuk terumbu karang. Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea whips) tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.
Kebanyakan karang adalah carnivore (pemakan daging), karang menangkap zooplankton dengan menggunakan tentakel yang mempunyai tangan-tangan dengan dilengkapi oleh sel-sel penyengat yang dikenal sebagai nematocyst. 

Syarat Hidup dan Berkembangnya Terumbu Karang
*  Cahaya, diperlukan untuk fotosintesis alga simbiotik (zooxznthella) yang produknya kemudian disumbangkan kepada hewan karang yang menjadi inangnya. Kedalaman laut maksimal 40 meter, lebih dari itu cahaya matahari sudah lemah.
*      Suhu sekitar 25-300 C
*    Salinitasi air laut sekitar 27-40%, pada laut-laut dimana banyak sungai yang bermuara tidak dijumpuai terumbu karang.
*   Air lautnya jernih, pada laut-laut yang airnya banyak mengandung lumpur atau pasir maka hewan karang mengalami kesulitan untuk membersihkan diri.
*      Arus, diperlukan untuk mendatangkan makanan berupa plankton, juga untuk membersihkan diri dari endapan-endapan lumpur dan pasir dan untuk mensuplai oksigen dari laut lepas.
*    Substrat yang keras dan bersih dari lumpur diperlukan untuk peletakan planula yang akan membentuk koloni baru.
Formasi terumbu karang pada umumnya dapat dikelompokkan atas fringing reef (terumbu karang pantai), barrier reef (terumbu karang penghalang) dan atol (pulau karang yang melingkar).
1.      Fringing reef (terumbu karang pantai), terdapat disepanjang pantai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 40 meter. Pertumbuhan yang terbaik terdapat di daerah yang menerima pukulan ombak.
2.      Barrier reef (terumbu karang penghalang), berada jauh dari pantai dan dipisahkan oleh goba (lagoon) yang dalamnya sekitar 40-75 meter. Kedalaman maksimum dimana karang bisa hidup.
3.   Atol merupakan terumbu karang yang bentuknya melingkar seperti cincin, mengitari goba yang dalamnya 40-100 meter.

Bagi sahabat yang sedang berwisata menikmati terumbu karang dengan snorkling atupun diving, hendaknya tidak menginjak ataupun memegangnya. Membuang sampah ke laut juga dapat merusak ekosistem perairan termasuk keberadaan anemon dan terumbu karang. Untuk para nelayan juga hendaknya tidak menangkap ikan ataupun anemon secara besar-besaran. Walaupun anemon memiliki nilai ekonomis tinggi bukan berarti kita mengeksploitasi secara berlebihan. Melihat pentingnya terumbu karang baik sebagai ekosistem maupun sebagai sumber daya ekonomi maka perlu untuk menjaga kelestariannya, adapun hal yang menjadi perhatian mengenai pengamatan di sea world ini adalah semoga sea world tidak hanya menjadikan anemon dan karang sebagai suatu hal yang hanya untuk dipertontonkan tapi juga mengajak pengunjung untuk menjaga dan melestarikan anemon dan karang laut karena betapa pentingnya anemon dan karang laut terhadap ekosistem. Salam hijau Salam cinta Biota Laut sahabat.



[1] Generasi muda cinta bahari. Terumbu Karang Indonesia. http://cintabahari.com/terumbu-karang-indonesia. Diakses pada tanggal 23 Mei 2013. Pkl 19:46
[2] Info lingkungan. Anemon Laut: Predator Cantik di Lautan. http://matoa.org/anemon-laut-predator-cantik-di-lautan/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2013. Pkl 20:46  

MENGIDENTIFIKASI LAHAN POTENSIAL MELALUI PERTUMBUHAN PERKECAMBAHAN CABAI TERHADAP PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI ROROTAN JAKARTA UTARA


ABSTRAKSI


MENGIDENTIFIKASI LAHAN POTENSIAL MELALUI PERTUMBUHAN PERKECAMBAHAN CABAI (Capsiccum annum. L.) TERHADAP PROGRAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI ROROTAN JAKARTA UTARA.

Sifa Alfiyah

Pertumbuhan penduduk dan ekonomi membuat tekanan terhadap tanah semakin meningkat, dengan segala berbagai macam cara mampu mengubah lahan – lahan potensial, hutan dengan skala besar – besaran menjadi tempat permukiman penduduk, industri waduk dan lain – lain tanpa menyadari betapa berharganya lahan potensial tersebut jika dimanfaatkan, terlebih lagi dalam program pembangunan berkelanjutan. Pelestarian dan pemanfaatan lahan potensial adalah salah satu cara dalam mensukseskan program pembangunan berkelanjutan dikarenakan sangat berpengaruh dan berkaitannya lahan potensial terhadap program pembangunan berkelanjutan. Maka dari itu, sangat diperlukannya kerja sama antara pemerintahan dan masyarakat dalam mengupayakan pelestarian lahan potensial dan mengaplikasikannya dengan baik. Sehingga dapat merasakan akan penting dan berharganya lahan potensial baik masa kini maupun masa yang akan datang. 
  
          BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lahan-lahan potensial merupakan sumber daya alam (SDA) yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Adapun yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu kita harus melestarikannya dan menjaganya dengan baik.

Indonesia terdiri lebih dari 13 ribu pulau dengan luas daratan sekitar 1.919 juta kilometer persegi. Kurang lebih 93.00 kilometer persegi dari area ini merupakan danau dan sungai. Tanah ini menyediakan tempat bagi keperluan produksi pangan, hutan, penambangan mineral dan energi, permukiman penduduk dan rekreasi.[1]

Dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, tekanan terhadap tanah semakin meningkat. Hutan diluar pulau Jawa diubah menjadi lahan pertanian, kawasan pertambangan, dan perkebunan. Semantara itu, lahan pertanian dipulau Jawa diubah menjadi kawasan permukiman dan industri waduk. Kehutanan, pertambangan, dan pertanian juga dapat membuat tanah menjadi tidak produktif untuk kegiatan ekonomi lebih lanjut.[2]

Program untuk meningkatkan produksi pangan dalam skala besar – besaran telah berkontribusi dalam pembukaan hutan dan belukar. Hal ini menyebabkan meningkatnya erosi, berkurangnya kesuburan dan produktivitas lahan, dan hilangnya habitat. Walaupun sejumlah kawasan alami, baik daratan maupun hutan, telah coba dilindungi dari dampak kegiatan manusia melalui peratapannya sebagai cagar alam dan taman nasional, sejumlah besar lahan masih belum diusahakan oleh manusia secara optimal.[3] 

            Kuantitas atau kualitas sumber daya alam yang ada pada suatu lahan dapat menurun jika manusia dalam memanfaatkannya kurang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan. Supaya sumber daya alam dapat lestari, perlu dilakukan pengelolaan secara hemat dan lestari sehingga dapat menunjang program pembangunan berkelanjutan.
            Saat ini sering kita jumpai banyak lahan – lahan potensial yang seharusnya untuk pertanian dan perkebunan tetapi di manfaatkan untuk permukiman warga, ini adalah salah satu hal dari sekian banyak hal yang kurang diperhatikan dan di telaah dengan baik tanpa memikirkan program pembangunan berkelanjutan. Maka dari itu, inilah yang melatar belakangi kami melakukan penelitian ini.
           

1.2 Rumusan Masalah
  1.  Apakah program pembangunan berkelanjutan terhadap lahan potensial sangat berpengaruh untuk masa yang akan datang?
  2. Apakah pertumbuhan perkecambahan cabai dapat menjadi landasan dalam mengetahui lahan potensial?
  3.  Apakah lahan potensial yang tidak digunakan dengan sebaiknya dapat menurunkan kualitas ataupun produktivitas tanah itu sendiri?


1.3 Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program pembangunan  berkelanjutan terhadap lahan potensial di masa yang akan datang.
  2. Untuk mengetahui lahan potensial melalui pertumbuhan perkecambahan cabai.
  3.  Untuk mengetahui menurunnya produktivitas atau tidaknya lahan potensial apabila tidak dipergunakan dengan sebaiknya.


 1.4 Manfaat Penelitian
  1. Mengetahui seberapa besar pengaruh program pembangunan berkelanjutan terhadap lahan potensial di masa yang akan datang.
  2. Mengetahui lahan potensial melalui pertumbuhan perkecambahan cabai.
  3. Mengetahui menurunnya produktivitas atau tidaknya lahan potensial apabila tidak dipergunakan dengan sebaiknya.



BAB II

KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori

            2.1.1 Pengertian Lahan Potensial
           
            Wardiyatmoko, K. dan Bintarto, H.R. 2003. Geografi SMU 1 Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999. Jakarta: Erlangga.

a.      Lahan potensial adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia.
b.      Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu ditangani dan dikelola secara bijaksana.

            Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. GBPP Mata Pelajaran Geografi SMU, Kurikulum 1999.

a. lahan adalah bentang darat mulai dari pantai sampai ke pedalaman
b.            lahan potensial adalah lahan yang dapat memproduksi secara maksimal ataupun lahan yang produktif sehingga jika di kelolah oleh manusia, lahan itu dapat memberikan hasil yang tinggi walaupun dengan biaya pengelolahan yang rendah. Lahan potensial terdiri atas lahan kering dan lahan basah.
c.             Lahan potensial merupakan sumber daya alam(SDA)yang sangat penting bagi kehidupan manusia.adapun yang dimaksud SDA adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.


Tim Geografi Umum. 2000. Geografi Kurikulum 1994 Suplemen GBPP 1999, Jakarta: Erlangga.

Lahan potensial merupakan sebidang tanah yang memiliki kemampuan berproduksi secara optimal. Kemampuan tersebut didasarkan pada satuan tertentu dalam satu tahun. Menilik batasan tersebut dalam arti sempit lahan potensial selalu berkaitan dengan produksi pertanian. Tetapi dalam arti luas lahan potensial ini dikaitkan dengan fungsinya bagi kehidupan manusia.

2.1.2 Ciri – ciri Lahan Potensial[4]

1. Tidak terkena erosi
2. Lapisan tanah masih dalam
3. Unsur hara masih tinggi
4. Tanahnya masih tertutup oleh pohon
5. Kemiringan 3 – 15%
6. Ketinggian 5 – 10 m, dari permukaan laut
7. Sangat subur
8. Terdiri dari lahan kering dan lahan basah
                                                                              
2.1.3  Pemanfaatan Lahan Potensial di dataran rendah (Rorotan)

Seperti telah dijelaskan bahwa lahan potensial terdiri dari lahan kering dan lahan basah. Lokasi lahan potensial tidak sama, ada yang berada di dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pantai. Pemanfaatan lahan potensial di dataran rendah antara lain untuk pertanian sawah dan perikanan (bagi daerah yang cukup airnya), pertanian tegalan, perkebunan dan peternakan.[5]

Tanah di dataran rendah di samping digunakan sebagai tempat permukiman, dimanfaatkan pula oleh manusia sebagai berikut:[6]

1.  Lahan kering / tanah tegal. Lahan kering di dataran rendah banyak digunakan untuk areal pertanian secara bertegalan, yakni usaha tanaman yang menggantungkan pada air hujan saja. Sistem ini dilaksanakan setelah sistem perladangan yang menghasilkan jagung, kacang, dan ketela. Tanah tegal ini dikerjakan pada musim hujan. Pada musim kemarau tanah dibiarkan (bero).
2. Lahan dataran rendah untuk sawah irigasi, yakni corak pertanian yang   dilakukan dengan pengairan yang teratur, baik dari air hujan langsung maupun dengan air irigasi waduk. Cara persawahan ini dalam pertanian dilakukan dengan cara yang telah maju. Pembagian air dari waduk dan saluran dengan pengaturan pintu air secara teratur.
3. Sawah tadah hujan, yakni corak pertanian sawah, tetapi sistem pengairannya tergantung pada air hujan. Oleh sebab itu, pengerjaannya hanya pada waktu musim hujan saja. Lokasi tanah yang digunakan baik untuk sawah irigasi maupun sawah tadah hujan adalah tanah yang subur.
4. Perkebunan. Lahan tanah dataran rendah yang subur juga dapat digunakan untuk areal perkebunan yang biasanya ditanami kelapa sawit, rami dan tembakau. Perkebunan bertujuan menghasilkan barang – barang dagangan, baik untuk dikonsumsi rakyat dan atau menghasilkan barang – barang ekspor.
5. Peternakan. Lahan tanah dataran rendah baik yang subur atau kurang subr dapat digunakan sebagai lahan peternakan. Keadaan iklim Indonesia cocok untuk persyaratan hidupnya hewan ternak (kuda, lembu, kerbau, kambing, dan lain – lain). Begitu pula persediaan air minum cukup banyak di Indonesia. Daerah padang rumput dapat digunakan untuk usaha peternakan kuda ataupun lembu. Indonesia memiliki padang rumput yang sangat luas.
           
2.1.4 Usaha atau Upaya – upaya Pelestarian dan Peningkatan Manfaat Lahan Potensial.  

1.            Merencanakan penggunaan lahan yang digunakan manusia.
2.            Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu
3.            Merencanakan penggunaan lahankota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran
4.            Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia
5.            Memisahkan penggunaan lahan untuk pemukiman, industri, pertanian, perkantoran, dan perusahaan-perusahaan lainnya.
6.            Membuat peraturan perundang-undangan yang meliputi pengalihan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan.
7.            Melakukan pengkajian terhadap kebijaaksanaan tata ruang, perijinan, dan pajak dalam kaitannya dengan konversi penggunaan lahan.
8.            Di daerah pegunungan atau perbukitan perlu diperhatikan teknologi pengolahan tanah, penghijauan, reboisasi, dan pembuatan sengkedan.
9.            Perlu usaha pemukiman penduduk dan pengendalian peladang berpindah.
10.        Mengelola dengan baik daerah aliran sungai, daerah pesisir, dan daerah sekitar lautan.


Upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan potensial diarahkan pada dua hal, yaitu bagaimana lahan tersebut dapat memberikan daya dukung terhadap kehidupan manusia dalam waktu yang relatif lama, dan bagaimana lahan tersebut memberikan manfaat secara optimal kepada manusia sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Guna mencapai tujuan tersebut maka ada berapa hal yang perlu ditempuh, yaitu:[7]

1. Penggunaan sistem terasering pada lahan yang miring dengan tujuan mencegah terjadinya erosi.
2. Dengan sistem pergiliran tanaman (crop rotation) dengan tujuan meremajakan tanah agar kesuburannya tetap terjaga.
3. Penggunaan pupuk organik lebih baik dari pupuk kandang atau pupuk hijau.


Di samping itu, upaya peningkatan manfaat lahan potensial bukan hanya memperhatikan faktor fisis tetapi juga ada pertimbangan lain yang mungkin lebih menguntungkan. Misalnya, sebidang lahan yang subur dikawasan perkotaan yang terletak di pusat perdagangan, meskipun secara fisis cocok untuk tanaman tertentu, tetapi harga tanah cukup tinggi sehingga tanaman yang dihasilkan tidak seimbang dengan harga tanah. Mungkin tanah tersebut lebih menguntungkan jika untuk usaha lain di luar pertanian.[8]


2.1.5 Klasifikasi Pertumbuhan Perkecambahan Cabai

Cabai atau lombok termaksud dalam suku terong terongan (solanaceae) dan merupakan tanaman yang mudah ditanam didataran rendah ataupun dataran tinggi.dan memiliki fase perkecambahan yang sedikit cepat. Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari hari tanpa harus membelinya di pasar. Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur, dan sarang serta tidak tergenang air. pH tanah 5-6.

2.1.3 Pengertian Program Pembangunan Berkelanjutan

Program pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan hari ini tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang. Untuk memenuhi kebutuhan mereka.

2.2 Hipotesis

Adapun hipotesis penelitian ini adalah:

1.   Program pembangunan berkelanjutan sangat erat kaitannya terhadap pemanfaatan lahan potensial. Sehingga besar pengaruhnya jika lahan potensial ini tidak dapat dimanfaatkan sebaik baiknya.
2.   Pertumbuhan perkecambahan cabai dapat dijadikan landasan dalam menentukan lahan potensial.
3.   Lahan potensial yang tidak digunakan atau dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya akan menurunkan produktivitas tanah tersebut.



BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode eksperimen.Eksperimen dilakukan untuk mengetahui tanah dari lahan manakah yang termaksuk kedalam karektaristik lahan potensial melalui pertumbuhan cabai(casicum annuum L).

3.2 Populasi dan Sampel

            3.2.1 Populasi Penelitian

Popolasi ini adalah seluruh lahan yang ada disekitar kelurahan Rorotan Jakarta Utara.

            3.2.2 Sampel Penelitian

Pengambilan sampel ini adalah dari seluruh lahan yang ada di kelurahan Rorotan di random menghasilkan empat (4) lahan, yakni lahan yang sedang dalam proses pemukiman penduduk (lahan persawahan, lahan yang sudah menjadi pemukiman penduduk, rawa rawa, dan lahan perkebunan) dan masing-masing lahan di ambil tanahnya untuk eksperimen.
           
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

            3.3.1 Waktu Penelitian

                        Adapun waktu penelitian ini adalah:
                        Hari                 :Sabtu - Rabu
                        Tanggal           : 13 November 2010 - 01 Desember 2010

            3.3.2 Tempat Penelitian

                        Adapun tempat penelitian ini adalah:
1. Jalan Malaka III RT 011 RW 006 Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara 14140
2. Jalan Rorotan X Cilincing Jakarta Utara.
3. Jalan Malaka IV RT O10 RW 006 Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara 14140

3.4 Pengumpulan Data

            Pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran dan perkembangan untuk mencapai hasil eksperimen yang benar.

3.5 Analisis Data

            Penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif ini dilakukan karena tidak dalam bentuk angka-angka melainkan dalam bentuk katagori-katagori.


[1] K. Wardiyatmoko dan H.R. Bintarto, GEOGRAFI SMU 1, (Jakarta: Erlangga, 2003, hal. 75)
[2] Ibid
[3] Ibid
[4] Tim Geografi Umum, GEOGRAFI SMU JILID 1 A, ( Jakarta: Erlangga, 2000, hal. 104 )
[5] Sumadi Sutrijat, GEOGRAFI 1, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999, hal. 92)
[6] K. Wardiyatmoko dan H.R. Bintarto, GEOGRAFI SMU 1, (Jakarta: Erlangga, 2003, hal. 79 - 80)
[7] Tim Geografi Umum, GEOGRAFI SMU JILID 1 A, ( Jakarta: Erlangga, 2000, hal. 107 )
[8] Ibid


Thursday, May 16, 2013

Tips dan Trik Menerima Ilmu dalam Belajar

Siapa pun pasti menginginkan, dalam belajar dapat mengerti dan Faham apa yang ia pelajari. Namun kita harus tahu dalam belajar pun dikenal pula dengan STRATEGI BELAJAR yah, bukan hanya perang yang harus memiliki strategi jitu juga bukan hanya dalam permainan bola yang memiliki strategi ampuh untuk melemahkan lawan dalam belajar kita justru sangat membutuhkan strategi - strategi jitu dan ampuh untuk keberhasilan dan kebermanfaatan ilmu yang ingin kita dapat. Yah, kita PASTI BISA bisa BELAJAR dengan BEKERJA CERDAS dan Bekerja keras.... ^_^..

Berikut ini adalah strategi ataupun Tips dan Trik menerima ilmu dalam belajar, semoga dengan Tips dan Trik ini dapat memudahkan kita dalam menerima ilmu,,, menyerap sebanyak-banyaknya ilmu,,, dan dapat terus menikmati nikmatnya menuntut ilmu..

Tips dan Trik Jitu...
1. Sebelum berangkat menuntut ilmu, niatkan dalam diri  "AKU NIAT MENUNTUT ILMU KARENA ALLAH SWT". Tidak lupa memberi salam atau meminta izin kepada orang tua
2. Berdo'a sebelum belajar, karena sebaik-baiknya kegiatan yang akan kita lakukan adalah diawali dengan do'a
3. Saat proses belajar berlangsung pastikan sudah mempelajari pelajaran yang diajarkan pada hari ini pada malamnya
4. Tetapkan pada diri, untuk selalu bertanya disetiap harinya tentang materi yang belum difahami.. Hal, ini demi mengukur pemahaman akan ilmu yang telah didapat atau dipelajari
5. Mengulang pelajaran secara rutin setiap harinya,, Ingat Temaaan... pada point ini mungkin cukup berat, tapi sya punya trik khusus yakni,, teman sempatkan waktu untuk membuat catatan kecil mengenai materi-materi yang telah dipelajari, sehingga teman-teman bisa membukanya kapanpun dan dimanapun... 
6. Tips dan trik selanjutnya, merutinitaskan untuk mengerjakan soal-soal mengenai materi-materi yang sudah dipelajari,,, jika perlu teman-teman dapat mengAPLIKASIKANNYA baik itu kedalam bentuk Karya Tulis, membuat sebuah alat, aplikasi dan lain sebagainya...

Ok, selamat mencoba dan menerapkannya... semoga kita termasuk orang-orang yang gemar menuntut ilmu.. dan tak pernah lupa untuk terus berdo'a agar kita selalu diberi kemudahan dalam menuntut ilmu dan menerima ilmu..


Good luck,, untuk kita semua
Salam Hebat,, Salam meraih Keberhasilan,, InsyaAllah ,, aamiin

by. Sifa Alfiyah

Tuesday, May 14, 2013

Seperti apakah orang besar itu..... ^0^


Seperti apakah orang besar menurut pandanganmu dan hal-hal apa saja yang sudah kamu punya yang membuatmu layak menjadi orang besar?

Orang besar merupakan sosok seseorang yang hebat, sosok seseorang yang memiliki karakter hebat dalam kepribadiannnya. Orang besar adalah orang yang berani dalam menghadapi tantangan besar yang ada di dalam hidupnya, kemudian berhasil menyelesaikannya. Setiap orang pasti selalu memiliki masalah dimanapun dia berada, tapi hanya orang besar lah yang dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, maka akan semakin menjadikannya orang yang besar jiwanya, wawasannya, dan pemikirannya. Hal yang terkadang menjadi sebuah kelucuan mengenai orang besar adalah bahwa orang besar itu bukan diukur berapa banyak uang yang dimilikinya di kala hidup, tapi dilihat dari berapa orang yang mau mengikut mobil jenazahnya walaupun dia tidak punya uang.
Hal terhebat mengenai asumsi orang besar ialah bahwa untuk menjadi orang besar tidaklah mudah, karena orang besar sesosok orang yang memiliki keberanian, kegigihan serta ketangguhan dalam hidupnya. Orang besar lahir dan besar dari kegigihan dirinya, karena kegigihan dalam menggapai keinginan dan cita-citanya yang hasilnya bisa dikenang dinikmati banyak orang. Menjadi orang besar banyak dari mereka berawal dari keterbatasan fisik, keterbatasan intelektual, keterbatasan lingkungan sosialnya dan lain-lain. Banyak dari kita yang beranggapan “mana bisa menjadi orang besar sedangkan keluarga atau keturunan orang biasa”. Pemikiran seperti itu sesungguhnya sangat mematikan atau menutup jalan untuk menjadi orang besar yang mempunyai pengaruh. Apakah sadar ketika kita dilarang untuk tidak banyak menuntut, dibalik itu semua ada pelajaran besar kalau kita mau berfikir. Kita diajarkan untuk berusaha tidak menjadi beban orang lain. Lain halnya ketika semua keinginan serba terpenuhi secara tanpa sadar terbentuk pemikiran menyepelekan sesuatu yang padahal sesuatu itu sangat bernilai dalam proses di kehidupannya.
Dunia pasti tahu siapa Nabi Muhammad SAW, siapa yang tidak tahu latar belakang keluarganya, lingkungannya saat itu. Apakah beliau kaya raya? Apakah beliau sekolah tinggi? Akan tetapi keagungannya akan ajarannya menjadi panutan milyaran orang di dunia sampai akhir zaman. Siapa yang tidak tahu Thomas Alva Eddison, Albert Einstein? Mereka dari keluarga pas-pasan di kucilkan di sekolahnya. Thomas Alva Eddison pernah disarankan untuk keluar dari sekolah karena kekurangan fisik dan intelektualnya, tapi ibunya tidak terima akan perlakuan seperti itu ke anaknya. Dengan tekad tinggi Thomas A Eddison di didik ibunya yang tidak mampu dengan keyakinan kalau anaknya mempunyai potensi yang terpendam. Apakah Albert Einstein dari keluarga kaya raya? Karena keterbatasan dan kegigihan hasil penemuannya menjadi karya besar bisa dinikmati sampai sekarang. Karena keterbatasan fisik sejak kecil orang masih bisa berkarya. Tahukah siapa penemu huruf BRAILLE? Penemunya anak dengan keterbatasan fisik kebutaan pada mata terjadi saat ia masih kecil yang tidak sengaja bola matanya tertusuk benda tajam sehingga kebutaan pada kedua matanya.
Menjadi orang besar merupakan anugerah yang diberikan dari tuhan yang maha kuasa, jika ditanya apakah kamu mau menjadi orang besar? Tentu jawabannya adalah IYA. Memang tidak mudah untuk menjadi orang besar namun dengan usaha, kegigihan, kerja keras dan tekad yang kuat saya yakin saya pasti bisa menjadi orang besar.  Karena kita tahu Allah pun telah berfirman dari segala firmannya bahwa “Allah akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu yang ingin merubahnya”. Dan Allah pun mengatakan “di setiap kesulitan pasti ada kemudahan”. Dengan demikian, jika kita memiliki niatan dan kerja keras pasti Allah pun akan memberikan kemudahan dan jalan yang terbaik yang akan dilalui. Saya bercita-cita ingin menjadi orang besar, yah orang besar yang dikenang karena karyanya, budi luhurnya, dan kearifannya. Hal ini bukan semata-mata tidak ikhlas ataupun pikiran negatif lainnya, tetapi hal ini saya ingin menjadi motivasi untuk generasi-generasi berikutnya dan menjadi tauladan sebagaimana saya menauladani dan termotivasi oleh baginda nabi Muhammad SAW. Adapun hal-hal yang sudah saya punya atau modal saya untuk manjadi orang besar adalah keGIGIHan, pantang menyerah serta rasa keinginan tahuan saya dengan banyak bidang ilmu dan semoga hal itu semua menjadi kepribadian dan karakter dalam diri. Hal yang menjadi syukur saya kepada Allah sebagai tuhan yang maha esa ialah atas anugerah kemampuan atau potensi atau skill yang diberikan kedalam diri saya dan disetiap manusia. Ketahuilah dalam diri setiap manusia memiliki keunikan masing-masing dan memiliki potensi yang besar. Yah, tinggal bagaimana diri kita mengembangkannya atau mengelaborasikannya. Masing-masing orang memiliki caranya sendiri untuk mencapai kesuksesannya, saya memiliki cara saya sendiri untuk mendapatkan kesuksesan saya dan anda mempunyai cara sendiri untuk mencapai kesuksesan anda. Kita bisa menjadi orang besar jika kita mau bersungguh-sungguh dalam belajar, berkarya, bekerja serta mau komitmen dan konsisten dengan apa yang kita lakukan. Yah, orang hebat itu ialah orang yang memantaskan dan meyakini dirinya adalah orang besar, orang yang yakin dirinya memiliki potensi besar atas anugerah terbesar yang diberikan oleh yang Maha Besar, dengan jiwa dan wawasan yang besar ia akan menjadi orang besar.


SALAM HEBAT .... SALAM LUAR BIASA

By: Sifa Alfiyah

Wednesday, May 8, 2013

ANALISIS DAMPAK PEMBELAJARAN FISIKA DASAR MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA NON REGULER 2012, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


ANALISIS DAMPAK PEMBELAJARAN FISIKA DASAR  MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA NON REGULER 2012,
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Oleh :
Sifa Alfiyah1*, Iwan Sugihartono1, Lutfi Rohman2, Cuk Imawan3,
I Made Astra1, Agus Setyo Budi1.
1Universitas Negeri Jakarta, 2Universitas Negeri Jember, 3Universitas Indonesia.


Abstrak
Analisis dampak pembelajaran fisika dasar menggunakan metode e-learning di program studi Pendidikan Fisika Non Reguler 2012, Universitas Negeri Jakarta, telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif dari hasil belajar e-learning Fisika Dasar seperti tugas baca, latihan, dan kuis, dengan masing-masing tugas baca, latihan, dan kuis terdiri dari tugas baca 1 (TB1), tugas baca 2 (TB2), tugas baca 3 (TB3), latihan 1 (L1), latihan 2 (L2), latihan 3 (L3), kuis 1 (Q1), kuis 2 (Q2), dan kuis 3 (Q3). Data kuantitatif dengan mengolah data hasil belajar e-learning kedalam bentuk statistik dan pengujian One-Sample Test, sedangkan data kualitatif memaparkan data kuantitatif yang diperoleh dengan fakta yang diperoleh dari hasil wawancara. Pengolahan data kedalam bentuk statistik memperlihatkan kurva dan grafik pola histogram dari hasil analisa frekuensi hasil belajar e-learning Fisika Dasar, sedangkan pengujian One-Sample Test menginterpretasi hasil analisis dengan uji test value hasil hipotesis (Ho) rata-rata satu sempel hasil belajar e-learning Fisika Dasar kedalam bentuk Ho diterima atau Ho ditolak. Berdasarkan kurva dan grafik pola histogram dan pengujian dengan One-Sample Test, mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Non Reguler 2012 memiliki peningkatan hasil belajar disetiap penugasan, hal ini dibuktikan dengan kurva dan pola histogram yang mendekati normal dan pengujian One-Sample Test yang sebelumnya Ho ditolak menjadi Ho diterima. Sedangkan hasil analisis kualitatif membuktikan bahwa mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Non Reguler 2012 sudah mampu dalam melaksanakan pembelajaran fisika dasar menggunakan metode e-learning.

Kata kunci: Metode E-learning, Fisika Dasar, Analisis Kuantitatif dan Kualitatif, Histogram, One-sample Test.

1.    PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa terobosan baru dan modernisasi pada metode pembelajaran khususnya di perguruan tinggi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, menjadikan metode pendidikan lama atau konvensional menjadi metode electronic learning atau e-learning. E-learning adalah proses  pembelajaran efektif yang diciptakan dengan cara menggabungkan konten yang disampaikan secara digital dengan jasa dan sarana pendukung pembelajaran [1]. E-learning merupakan suatu penggunaan internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna akhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang luas tentang pembelajaran dibalik paradigma pembelajaran tradisional (face-to-face) [2]. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti : CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic System), LCC (Learner-Centerted Classromm), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training) dan sebagainya [3]. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, menerapkan metode e-learning dalam pembelajaran fisika dasar sebagai upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Metode e-learning menuntut peserta didik untuk dapat belajar mandiri, kreatif, dan menguasai teknologi.

2.    METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Jakarta, program studi Pendidikan Fisika Non Reguler angkatan 2012. Dilakukan pada bulan Februari 2013.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Adapun untuk analisis data secara kuantitatif dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Mengumpulkan data hasil belajar mahasiswa di e-learning, baik itu tugas baca, soal latihan, dan kuis.
2.    Mengolah data ke dalam bentuk statistik dengan menggunakan PASW Statistics 18.
3.    Melakukan analisis data dan interpretasi data.
4.  Menarik kesimpulan dari hasil pemaparan data yang telah di analisis mengenai dampak pembelajaran Fisika Dasar menggunakan metode e-learning.
Sedangkan, untuk analisis data secara kualitatif, langkahnya adalah:
1.    Memaparkan data kuantitatif yang diperoleh dengan fakta yang diperoleh dari hasil wawancara.
2. Melakukan analisis dan interpretasi bagaimana hubungan tersebut? Apakah hubungannya saling menguatkan fakta yang ada atau ada temuan lain.