Penelitian : Kelas ANTHOZOA
ANEMON dan KARANG (Koral)
By. Sifa Alfiyah
PENDAHULUAN
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air,
maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki, sedangkan sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
kaki, Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa
atas segala sesuatu [Q.S An Nuur (24): 45]
Sungguh maha besar Allah, Tuhan Maha
Pencipta yang telah menciptakan keindahan lautan. Pada kali ini pembelajaran
Biologi Umum dari program studi Pendidikan Fisika Non Reguler dan Fisika 2012
melakukan Field Trip, yakni sebuah perjalanan lapangan untuk melakukan pengamatan
atau pun penelitian dengan mengamati subjek dalam keadaan aslinya. Yang mana
field trip ini dilakukan di Sea World, Ancol
Jakarta Utara.
Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000
di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan
juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan
14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai
5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia. Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat bervariasi,
khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari
sekian banyak spesies. Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau yang sangat
luas dan padang lamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian besar terumbu
karang yang luar biasa, yang ada di Asia. Terumbu karang di Indonesia ditemui
sangat berlimpah di wilayah kepulauan bagian timur (meliputi Bali, Flores,
Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di perairan Sumatera dan Jawa.
Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi (terumbu karang tepi,
penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan di Indonesia ialah
terumbu karang tepi. Terumbu karang tepi ini dapat dijumpai sepanjang pesisir
Sulawesi, Maluku, Barat dan Utara Papua, Madura, Bali, dan sejumlah pulau-pulau
kecil di luar pesisir Barat dan Timur Sumatera. Tipe Patch reefs (terumbu
karang yang mengumpul) paling baik terbentuk di wilayah Kepulauan Seribu, yakni
kepulauan yang berada di Jakarta Utara dekat dengan pantai Ancol [1].
Saat ini banyak terjadi kerusakan dan eksploitasi
ekosistem terumbu karang di Indonesia, baik itu karena kurangnya kepedulian
masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal dekat dengan pesisir laut untuk
menjaga dan melestarikan ekosistem terumbu karang, penambangan karang dan sedimentasi, Penangkapan ikan dengan
cara yang merusak meliputi penggunaan dinamit sebagai alat pengebom, penggunaan
sianida sebagai racun, teknik muro-ami dan jaring penangkap ikan merusak
(contohnya bubu) maupun Aktivitas kapal dari
nelayan dan kegiatan olahraga air serta wisata bahari yang juga menyebabkan
kerusakan terumbu karang, melalui jaring tangkap yang digunakan oleh nelayan,
pembuangan jangkar kapal dan aktivitas berjalan-jalan di atas karang yang
merupakan hasil dari kegiatan wisata bahari. Hal ini semua sangat ironis dan
menyedihkan, karena kita tahu terumbu karang selain menampakkan atau
memperlihatkan akan keindahannya tapi juga berfungsi sebagai tempat kehidupan
makhluk-makhluk lainnya. Sehingga, hal inilah yang menjadikan kami ingin
meneliti atau melakukan pengamatan pada Kelas Anthozoa yakni Anemon dan Karang.
PEMBAHASAN DAN HASIL PENGAMATAN
Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari kata Anthos = bunga,
zoon = binatang. Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan
bunga. Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip. Bila dibandingkan,
polip Anthozoa berbeda dengan polip pada Hydrozoa.
Kelas Anthozoa meliputi Mawar Laut (Anemon
Laut) dan Koral (Karang).
1.
Mawar Laut (Anemon Laut)
Mawar laut menempel pada dasar perairan.
Pada permukaan mulut Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek.
Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain tidak melekat
sehingga Mawar Laut tetap bersih.
2.
Koral (Karang)
Koral atau karang cara hidupnya berkoloni
membentuk massa yang kaku dan kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang
dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati, rangka kapurnya akan
menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batu karang, yaitu karang pantai,
karang penghalang dan karang atol.
Jika kita sering bersnorkling di wilayah
dengan terumbu karang yang cantik dan beraneka warna, seringkali kita juga
melihat seperti karang atau tumbuhan yang bergerak lemah gemulai mengikuti arus
lautan yang biasanya dijadikan tempat bersembunyi beberapa ikan, salah satunya
ikat badut (clown fish). Apakah anda tahu mahluk hidup apakah itu? orang
seringkali menyebutnya anemon atau mawar laut. Memang sepintas tampak seperti
tumbuhan laut, namun anemon sebenarnya masuk dalam golongan hewan invertebrata
laut.
Anemon laut merupakan salah satu jenis
karang dari filum Cnidaria. Baik karang maupun anemon laut berasal dari kelas
yang sama yaitu Anthozoa. Perbedaan dari keduanya yaitu kerang menghasilkan
kalsium karbonat, sedangkan anemon tidak. Anemon merupakan hewan invertebrata
yang memiliki beragam bentuk baik radial simetru, columnar, dan memiliki satu
mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Tentakel berfungsi untuk alat penyengat
serangan predator dan juga untuk menagkap mangsa. Anemon laut umumnya memiliki
ukuran tubuh antara 2,5-10 cm, beberapa anemon juga dapat tumbuh hingga
mencapai 1,8 meter. Makanan anemon laut yaitu krustacea, moluska, ikan, serta
feses dan bahan organik dalam perairan. Sistem penceranaan hanya terdiri 1
mulut yang berfungsi sebagai mulut dan anus.
Bentuk anemon terdiri dari 2 yaitu polip dan medusa. Polip merupakan
jenis anemon yang melekat pada dasar
perairan, dan medusa merupakan jenis anemon yang hidup bebas mengikuti arus
perairan. Sistem reproduksi anemon yaitu secara aseksual dan seksual. Secara
aseksual, anemon berkembangbiak dengan memutuskan bagian tubuhnya. Tubuh
tersebut nantinya akan menjadi anemon baru. Secara seksual, pertemuan sel
betina dan sel jantan terjadi di dalam air. setelah terjadi peleburan sel
jantan dan sel betina akan membentuk zigot kemudian berkembang menjadi larva.
Anemon merupakan hewan hermafrodit sehingga dalam satu invidu dapat
menghasilkan sekaligus sel gamet jantan dan betina. Penyebaran anemon sangat
luas meliputi kawasan perairan tropis hingga sub tropis. Anemon dapat ditemukan
soliter ataupun hidup berkelompok membentuk koloni.
Anemon dapat dimanfaatkan sebagai komoditi
perairan yang meiliki nilai ekologis dan ekonomis. Secara ekologi, hewan ini
berfungsi dalam membentuk ekosistem terumbu karang. Perairan tropis tercatat 51
spesies ikang karang melakukan simbiosis fakultatif dengan anemon laut. Anemon
juga berfungsi dalma pembentukan terumbu karang. Sel-sel endodermis dari anemon
terdapat banyak sel-sel zooxanthellae sebagai simbion intraseluler.
Zooxanthellae juga berfungsi dalam proses transfer 60% karbon dalam proses
fotosintesis. Keberadaan anemon juga dapat meningkatkan perlindungan bagi
proses kembangbiak beberapa jenis ikan-ikan karang. Nilai ekonomis dari anemon
yaitu sumber pangan dan juga hewan pengisi akuarium[2].
Beragam manfaat yang didapat dari anemon,
layaknya kita melindungi keanekaragaman hayati ini. Perlindungan anemon dapat
dilakukan dengan tidak merusak terumbu karang dan ekosistem terumbu karang. Terumbu karang memberikan perlindungan bagi hewan-hewan
dalam habitatnya termasuk sponge, ikan (kerapu, hiu karang, clown fish, belut
laut, dll), ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan, kura-kura, ular laut, siput
laut, cumi-cumi atau gurita, termasuk juga burung-burung laut yang sumber
makanannya berada di sekitar ekosistem terumbu karang.
Ada dua jenis terumbu karang yaitu terumbu karang keras
(hard coral) dan terumbu karang lunak (soft coral). Terumbu karang keras
(seperti brain coral dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang keras
yang membentuk terumbu karang. Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan
sea whips) tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu
terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa
disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi
agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa
disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang menyerupai cincin di
sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.
Kebanyakan karang adalah carnivore (pemakan daging), karang
menangkap zooplankton dengan menggunakan tentakel yang mempunyai tangan-tangan
dengan dilengkapi oleh sel-sel penyengat yang dikenal sebagai nematocyst.
Syarat Hidup dan Berkembangnya Terumbu Karang
Cahaya, diperlukan untuk fotosintesis alga simbiotik
(zooxznthella) yang produknya kemudian disumbangkan kepada hewan karang yang
menjadi inangnya. Kedalaman laut maksimal 40 meter, lebih dari itu cahaya
matahari sudah lemah.
Suhu sekitar 25-300 C
Salinitasi air laut sekitar 27-40%, pada laut-laut dimana
banyak sungai yang bermuara tidak dijumpuai terumbu karang.
Air lautnya jernih, pada laut-laut yang airnya banyak
mengandung lumpur atau pasir maka hewan karang mengalami kesulitan untuk
membersihkan diri.
Arus, diperlukan untuk mendatangkan makanan berupa plankton,
juga untuk membersihkan diri dari endapan-endapan lumpur dan pasir dan untuk
mensuplai oksigen dari laut lepas.
Substrat yang keras
dan bersih dari lumpur diperlukan untuk peletakan planula yang akan membentuk
koloni baru.
Formasi terumbu karang pada umumnya dapat
dikelompokkan atas fringing reef (terumbu karang pantai), barrier reef (terumbu
karang penghalang) dan atol (pulau karang yang melingkar).
1.
Fringing reef (terumbu karang pantai), terdapat disepanjang
pantai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 40 meter. Pertumbuhan yang
terbaik terdapat di daerah yang menerima pukulan ombak.
2.
Barrier reef (terumbu karang penghalang), berada jauh dari
pantai dan dipisahkan oleh goba (lagoon) yang dalamnya sekitar 40-75 meter.
Kedalaman maksimum dimana karang bisa hidup.
3. Atol merupakan terumbu karang yang bentuknya melingkar
seperti cincin, mengitari goba yang dalamnya 40-100 meter.
Bagi sahabat yang sedang berwisata menikmati
terumbu karang dengan snorkling atupun diving, hendaknya tidak menginjak
ataupun memegangnya. Membuang sampah ke laut juga dapat merusak ekosistem
perairan termasuk keberadaan anemon dan terumbu karang. Untuk para nelayan juga
hendaknya tidak menangkap ikan ataupun anemon secara besar-besaran. Walaupun
anemon memiliki nilai ekonomis tinggi bukan berarti kita mengeksploitasi secara
berlebihan. Melihat pentingnya terumbu karang baik sebagai ekosistem maupun
sebagai sumber daya ekonomi maka perlu untuk menjaga kelestariannya, adapun hal
yang menjadi perhatian mengenai pengamatan di sea world ini adalah semoga sea
world tidak hanya menjadikan anemon dan karang sebagai suatu hal yang hanya
untuk dipertontonkan tapi juga mengajak pengunjung untuk menjaga dan
melestarikan anemon dan karang laut karena betapa pentingnya anemon dan karang
laut terhadap ekosistem. Salam hijau Salam cinta Biota Laut sahabat.
[1] Generasi
muda cinta bahari. Terumbu Karang Indonesia. http://cintabahari.com/terumbu-karang-indonesia.
Diakses pada tanggal 23 Mei 2013. Pkl 19:46
[2] Info
lingkungan. Anemon Laut: Predator Cantik di Lautan. http://matoa.org/anemon-laut-predator-cantik-di-lautan/.
Diakses pada tanggal 23 Mei 2013. Pkl 20:46
No comments:
Post a Comment